Jakarta, basmitipikor.com – Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, H. Kurniawan, angkat bicara menanggapi isu tak sedap yang menyerang Letkol Teddy, yang kini aktif dalam peran sipil usai menuntaskan masa tugasnya sebagai prajurit TNI. Isu yang menyebutkan bahwa Letkol Teddy adalah penyuka sesama jenis dinilai sebagai tuduhan keji yang tidak berdasar.
Ini sudah benar-benar kehabisan bahan. Sampai-sampai menyerang hal-hal yang sangat pribadi dan sensitif, yang jelas-jelas tidak punya dasar sama sekali," tegas H. Kurniawan.
Menurutnya, proses untuk menjadi seorang prajurit TNI, apalagi masuk dalam satuan elite, bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan tahapan seleksi yang ketat, baik secara fisik, psikologis, maupun mental. Hanya mereka yang benar-benar sehat secara jasmani dan rohani yang bisa lolos dan menjadi bagian dari institusi pertahanan negara tersebut.
Mana ada bencong atau penyuka sesama jenis bisa lolos seleksi masuk TNI? Proses seleksi masuk militer itu sangat ketat. Dan kalaupun Letkol Teddy sekarang tampak lebih luwes atau gemulai, itu bukan berarti dia menyimpang. Itu adalah bentuk penyesuaian setelah lama berada di lingkungan militer dan kini masuk ke ranah sipil," lanjutnya.
H. Kurniawan juga menjelaskan bahwa kehidupan militer mengajarkan kekompakan dan kebersamaan, termasuk di hutan atau barak tempat para prajurit menghabiskan waktu berbulan-bulan bersama.
"Kami tidur bersama dalam tenda, mandi bersama di barak, semua lelaki, tapi kami tetap normal. Kami diajarkan untuk mengenal rekan bahkan dari bau badannya, demi keselamatan dan kekompakan tim. Itu bukan tanda-tanda penyuka sesama jenis, itu bagian dari profesionalisme," jelasnya lagi.
Sebagai figur yang kini mulai beradaptasi di dunia sipil, Letkol Teddy tentu sedang dalam proses penyesuaian. Gaya bicara yang lebih luwes atau sikap yang lebih terbuka bukanlah indikasi penyimpangan, melainkan bentuk pembauran agar dapat diterima di lingkungan baru yang lebih beragam.
"Kami, para mantan prajurit, dididik untuk mencintai bangsa ini melebihi cinta kepada diri sendiri. Kami tetap pribadi normal yang hanya ingin hidup normal, meski seringkali tuntutan tugas memaksa kami untuk hidup melebihi batas-batas normal," tutupnya.
H. Kurniawan pun mengajak masyarakat untuk berhenti menyebarkan hoaks dan fitnah. Ia berharap Letkol Teddy tetap sabar dan terus maju sebagai pribadi yang lebih kuat dan matang menghadapi segala bentuk serangan yang tidak bertanggung jawab.
"Stop hoaks. Lawan nyinyiran murahan. Salam santun," pungkasnya. (Polman Manalu)